Click here for Myspace Layouts

Thursday 19 April 2012

pantun jenaka

Pantun Jenaka Posted On Saturday, March 3, 2012. Under Koleksi Pantun Melayu Tags: Jenaka, Pantun Jenaka, Pantun Lawak, Pantun Melayu Lebuhraya kota bersegi Tempat temasya dara teruna Hodohnya ketawa orang tak bergigi Ibarat kota tiada kubunya Api terang banyak kelkatu Masuk ke kamar bersesak-sesak Alangkah geli rasa hatiku Melihat nenek bergincu berbedak Ditiup angin bunga semalu Kuncup daun bila berlaga Bercakap Melayu kononnya malu Belacan setongkol dibedal juga Orang Rengat menanam betik Betik disiram air berlinang Hilang semangat penghulu itik Melihat ayam lumba berenang Tanam jerangau di bukit tinggi Mati dipijak anak badak Melihat sang bangau sakit gigi Gelak terbahak penghulu katak Singapura dilanggar todak Kapal karam di Tanjung Peringin Orang tua beristerikan budak Macam beruk mendapat cermin Bapa gergasi menebar jala Pegang tali melintuk-liuk Masakan pengerusi tak garu kepala Melihat ahli semua mengantuk Gemuruh tabuh bukan kepalang Diasah lembing berkilat-kilat Gementar tubuh harimau belang Nampak kambing pandai bersilat Buah salak di rumah Tok Imam Sirih sekapur pergi menjala Anjing menyalak harimau demam Kucing di dapur pening kepala Anak cina menggali cacing Mari diisi dalam tempurung Penjual sendiri tak kenal dacing Alamat dagangan habis diborong Biduk buluh bermuat tulang Anak Siam pulang berbaris Duduk mengeluh panglima helang Melihat ayam bercengkang keris Buah jering dari Jawa Naik sigai ke atas atap Ikan kering lagi ketawa Dengar tupai baca kitab Pohon manggis di tepi rawa Tempat datuk tidur beradu Sedang menangis nenek tertawa Melihat datuk bermain gundu Ceduk air di dalam perigi Timbanya bertangkaikan suasa Jikalau kucing tak bergigi Alamat tikus berjoget berdansa Anak dara Datuk Tinggi Buat gulai ikan tilan Datuk tua tak ada gigi Bila makan kunyah telan Berderak-derak sangkutan dacing Bagaikan putus diimpit lumpang Bergerak-gerak kumis kucing Melihat tikus bawa senapang Pokok pinang patanya condong Dipukul ribut berhari-hari Kucing berenang tikus berdayung Ikan di laut berdiam diri Tanam pinang di atas kubur Tanam bayam jauh ke tepi Walaupun musang sedang tidur Mengira ayam di dalam mimpi Anak bakau di rumpun salak Patah taruknya ditimpa genta Riuh kerbau tergelak-gelak Melihat beruk berkaca mata Orang menganyam sambil duduk Kalau sudah bawa ke balai Melihat ayam memakai tanduk Datang musang meminta damai Hilir lorong mudik lorong Bertongkat batang temberau Bukan saya berkata bohong Katak memikul paha kerbau Di kedai Yahya berjual surat Di kedai kami berjual sisir Sang buaya melompat ke darat Melihat kambing terjun ke air Jikalau lengang dalam negeri Marilah kita pergi ke kota Hairan tercengang kucing berdiri Melihat tikus naik kereta Senangis letak di timbangan Pemulut kumbang pagi-pagi Menangis katak di kubangan Melihat belut terbang tinggi Anak Hindu beli petola Beli pangkur dua-dua Mendengar kucing berbiola Duduk termenung tikus tua Punggur berdaun di atas kota Jarak sejengkal dua jari Musang rabun, helang pun buta Baru ayam suka hati Ketika perang dinegeri Jerman Ramai askarnya mati mengamuk Rangup gunung dikunyah kuman Lautan kering dihirup nyamuk Jual betik dengan kandil Kandil buatan orang Inggeris Melihat buaya menyandang bedil Lembu dan kerbau tegak berbaris Jemur bijan dengan kulitnya Jemur di atas pohon lembayung Hari hujan sangat lebatnya Lamun Si Pandir mengepit payung Elok rupa pohon belimbing Tumbuh dekat limau lungga Elok berbini orang sumbing Walau marah ketawa juga Rumah besar berdinding tidak Beratapkan daun palas Badan besar beristeri tidak Itu tandanya orang pemalas Adik nama Comat Suka beri salam Budak ketawa kuat Suka kecing malam Dari Ambun hendak ke Perak Singgah di Jeram Mengkuang Si Awang Kenit mencuri kerak Hidung berbelang terpalit arang Biduk lalu kiambang bertaut Nakhoda Kasap duduk termenung Gila latah ikan di laut Melihat umpan di kaki gunung Pakai seluar labuh ke bawah Ikut permatang jalan melenggang Nampak zahir memang mewah Tapi hutang keliling pinggang Orang Sibu menunggang kuda Kuda ditunggang patah pinggang Masih mahu mengaku muda Padahal cucu keliling pinggang Tahankan jerat gunakan tali Pacak kuat biar melekap Kalau bini suka membeli Hutang berbaris suami ke lokap Tuan puteri memasang panjut Dayang tolong menghalau lalat Kucing tidur bangkit terkejut Melihat tikus pandai bersilat post by:nur diyana

No comments:

Post a Comment